Anggi's diary

Thursday, January 08, 2009

Love is Like Nano-Nano Candy

Manis...asem...asin.........rame rasanya

Siapa sih yang enggak inget iklan permen nano-nano yang sangat terkenal itu?

Tadi siang, pas bengong-bengong di dalam busway ngeliatin orang pacaran (ngapain juga gue ngeliatin orang pacaran? he...he) tiba-tiba aja muncul kalimat, "cinta tuh kayak permen nano-nano".

Rasa yang pertama. MANIS. Pasti lah semua orang sependapat sama rasa yang satu ini. Kalau lagi jatuh cinta pasti semua jadi terasa manis dan indah. Semua yang dilihat, semua yang dirasakan, semua yang dialami, pasti akan terasa nikmat untuk dilalui. Enggak ada yang lebih indah selain dunia ini. Perasaan kita rasanya seperti diawang-awang, berbunga-bunga terus. Semua terasa indah dan nikmat. Hm....jangan-jangan minum obat-pun jadi terasa nikmat dan manis. He.....he Bisa jadi?? :-)

Rasa PAHIT adalah rasa yang gue tambahkan, selain 3 rasa permen nano-nano tadi. Enggak mungkin kan ada permen rasanya pahit? He.....he Emang kapan sih cinta bisa berasa pahit? Kalau lagi enggak ”selaras” sama yang dicintai, rasa itu bisa berubah jadi pahit, sepahit brotowali. Pahiiiiiit.......banget!!! Mau ngapa-ngapain jadi salah. Semua yang tadinya manis, indah dan nikmat bisa berubah 180 derajat sebaliknya. Kalau udah kayak gini nih, mulai mikir deh sebenernya jatuh cinta tuh enak enggak sih? :-)

Cinta mana mungkin bisa berasa ASIN dan ASAM? Bukan cinta-nya yang berasa asin, tapi cinta itulah yang memberikan rasa asin dan asam pada kehidupan kita. Tanpa rasa asin dan asam, makanan jadi berasa hambar dan enggak enak. Begitu juga dengan kehidupan. Tanpa cinta, hidup jadi berasa hampa dan kosong, enggak ada ”kembang-kembang”nya sama sekali. Berjalan datar begitu aja.

That’s love......................................