Anggi's diary

Wednesday, January 09, 2008

Preparation

Penuh dengan persiapan ternyata tidak selamanya selalu baik.

Bingung harus ngejelasin dari mana. Yang jelas, ini pendapat gue untuk sementara waktu. Kenapa gue bisa sampe berpendapat kayak gitu? Hm….mungkin karena suatu peristiwa yang pernah terjadi. Walaupun gue tahu pendapat gue ini belum tentu benar.

Persiapan emang harus dilakukan sedini mungkin. Tapi akan lebih baik kalo persiapan itu dilakukan dengan matang. Mulai dari cari info selengkap-lengkapnya, mengolahnya menjadi suatu data yang mudah dicerna, merundingkan dengan teman jika kerja berkelompok, dan terakhir tinggal pelaksanaannya.

Sayangnya kalo persiapan kurang matang. Persiapan emang udah dilakukan jauh-jauh hari. Tapi pengumpulan info belum lengkap. Karena infonya tidak lengkap, otomatis tidak ada data yang bisa diolah sehingga bisa menghasilkan persiapan yang bagus juga. Selain itu, merundingkan dengan teman kerja sekelompok juga penting. Apalagi kalo hal yang dipersiapkan suatu kegiatan kelompok. Ketua memang sangat diperlukan, bahkan terkadang dia boleh bersifat otoriter. Tapi kalo dia otoriter dari awal sampai akhir? Wah, ga janji deh anak buahnya bakal “tahan lama”. Dia boleh bikin aturan, tapi harus tetap dibicarakan bareng oleh seluruh anggota dalam kelompok kerjanya.

Kalo persiapannya kurang matang, alhasil outputnya pun tidak seperti yang diharapkan. Bahkan terkadang dengan konsekuensi ada orang-orang yang dirugikan dan dikecewakan. Mungkin bukan anggota dalam kelompoknya yang dikecewakan, tapi justru orang-orang di luar kelompok tersebut. Kalo dari gue pribadi sih, paling ga enak kalo sampe bikin orang lain kecewa atau rugi. Tapi entah ya, apakah orang lain berpikiran yang sama dengan gue?

So, persiapan yang baik sangat menentukan keberhasilan suatu kegiatan. Tapi sebaiknya tidak dilakukan secara tergesa-gesa. Dan sebisa mungkin tidak merugikan siapapun.